Sunday, February 15, 2009

Kurang

Manusia selalu merasa kurang, padahal manusia diciptakan sempurna dibanding makhluk ciptaan lainnya. Manusia dikarunia akal fikiran dan hawa nafsu. Dengan akal fikiran, manusia diharuskan berusaha mencari sesuatu hal, sehingga sesuatu tersebut dapat menutupi kekurangan yang masih manusia rasakan. Dengan tertutup-nya kekurangan itu, perasaan manusia merasa puas, keinginan dan cita - cita manusia, terlaksana. Dengan perasaan tersebut, makhluk yang namanya manusia bisa berubah menjadi makhluk yang lebih tinggi derajatnya, melebihi makhluk yang paling taat/tidak pernah melakukan maksiat atau menjadi makhluk yang tersungkur, bahkan lebih rendah lagi dari makhluk lain, yang tidak sempurna. Begitu tersungkurnya manusia dikarenakan manusia selalu mengikuti hawa nafsu-nya sendiri, tak sadar bahwa ada keinginan lain yang lebih berharga dan bernilai dari dirinya, yaitu keinginan yang terkontrol, yang berlandaskan kekurangan manusia dari Yang Maha Luas/Melebihi. Nikmat dan kepuasan manusia tak luput dari pemberian, kasih sayang dan keridha-an-Nya. Jika manusia dapat mengontrol nafsunya, maka apa pun yang diinginkan manusia akan sepenuhnya diberi oleh Maha Memberi.

Dan firman Allah SWT: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).”(Q.S. An-Nazia’at 40- 41.)

Nikmat, karunia-Nya dapat berupa apa saja, baik material maupun spiritual, bahkan bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Dia (Maha Memberi) berjanji : jika hamba-Nya selalu mensyukuri nikmat-Nya maka Dia akan menambah nikmat-Nya

Allah SWT menciptakan semua-Nya tanpa sia - sia, sumber gerak tingkahlaku sadar manusia didasarkan atas (kutipan, red.)

1. Fithrah, yang telah dilengkapi Allah dengan kecenderungan. hasrat dan gaya tarik menuju dan mengenal-Nya dan meraih keutamaan-keutamaan akhlak, seperti kesetiaan, ‘iffah (harga diri), belas kasih dan murah hati

2. ‘Aql, adalah titik pembeda manusia. yang membedakan makhluk sempurna dan tidak

3. Iraadah, adalah pusat keputusan dan yang menjamin kebebasan manusia (dalam mengambil keputusan) dan kemerdekaannya

4. Dhamir, yang berfungsi sebagai mahkamah dalam jiwa. la bertugas mengadili, mengecam dan melakukan penekanan terhadap manusia demi menyeimbangkan prilakunya

5. Qalb, Fuad dan Shadr, merupakan jendela lain bagi kesadaran dan pengetahuan, sebagaimana kita pahami melalui ayat-ayat Alquran, yang dapat menerima atau menampung pencerahan Ilahi

6. Al-hawa, adalah kumpulan berbagai nafsu dan keinginan dalam jiwa manvisia yang menuntut pemenuhan secara intensif. Bila tuntutannya terpenuhi, ia dapat memberi manusia kenikmatan tersendiri.

Inilah keenam sumber penting bagi gerak dan kesadaran jiwa manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT

manusia tempatnya hilaf dan salah, kebenaran dan kebaikan semua milik Allah SWT